Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita tak lepas dengan benda yang satu ini. Pengemas yang satu ini mudah didapat dan sangat fleksibel penggunaannya. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan, seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis plastik sendiri beraneka ragam, ada Polyethylene, Polypropylen, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer.
Menurut Dr. Agus Haryono dari Pusat Penelititan Kimia (LIPI) mengatakan bahwa setiap hari ketergantungan terhadap plastik semakin tinggi, namun bahayanya kurang disadari oleh masyarakat. Sesungguhnya penggunaan bahan plastik dalam konsumsi makanan tidak perlu ditakutkan, asalkan kita tahu cara menggunakannya dengan benar. Bagi masyarakat awam cara mudah untuk menghindari bahanya plastik, yaitu dengan membedakan antara plastik untuk kemasan makanan dan untuk keperluan lainnya
Plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi tapi bahaya bagi kesehatan.
Zat kimia itu sudah digunakan untuk membuat plastik dan resin epoksifenolat sejak 1957. Sekitar 3,6 juta ton BPA digunakan oleh produsen setiap tahun untuk membuat berbagai barang konsumsi. Sejak 2008, beberapa negara telah mempertanyakan keamanannya, yang mendorong beberapa pengecer menarik produk polikarbonat.Hal iini di sampaikan karena bahan kimia sangatlah membahayakan kesehatan tubuh. Karena untuk menjaga kesehatan tubuh secara luar dan dalam secara alami factor makananlah yang mempengaruhinya.
Sebuah laporan 2010 dari Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan kemungkinan bahaya terhadap janin, bayi dan anak-anak. Pada September 2010, Kanada menjadi negara pertama di dunia yang mengklasifikasikan BPA sebagai zat beracun. Dan negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat juga sudah melarang peredaran botol susu dan peralatan makan anak-anak yang diduga mengandung BPA.
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Dengan cara ini lah kita dapat melestarikan alam. Serta dengan cara inilah kita dapat hidup sehat dan bersih secara alami baik tubuh luar dan dalam.
KLIK DISINI UNTUK LANJUT TIPS KESEHATAN WANITA
ConversionConversion EmoticonEmoticon