Leunca adalah sayuran yang sangat dikenal di masyarakat. Dalam bahasa Jawa disebut Ranti atau Bobosa dalam bahasa Maluku. Leunca memiliki nama latin Solanum Nigrum L, dan digolongkan dalam keluarga solanaceae (labu-labuan). Tanaman ini berasal dari Eropa dan Asia Barat, kemudian menyebar secara luas melalui Malaysia.
Kandungan utamanya dari leunca adalah senyawa golongan steroid, antara lain solasodin dan diosgenin yang baik bagi kesehatan. Dalam pengobatan tradisional, digunakan sebagai antiradang, antiseptik, dan infeksi saluran cerna. Penelitian ilmiah sudah dilakukan untuk membuktikan bahwa leunca merupakan bahan alami yang bekerja sebagai senyawa antikanker.
Selain buahnya, daun pada leunca juga memiliki kandungan yang sangat baik untuk kesehatan. Nilai gizi yang terkandung pada daun muda leunca diantaranya adalah alori (45 kal), protein (4,7 gr), lemak (0,5 gr), karbohidrat (8,1), kalsium (210 mg), fosfor (80 mg), besi (6,1 mg), vitamin A (1.900 SI), vitamin B1 (0,14 mg), vitamin C (40 mg)
Di Cina, buah leunca digunakan untuk mengurangi radang ginjal, radang kantong kemih, dan juga sebagai antidiare. Di India, buah leunca dipakai untuk menyembuhkan penyakit rabies akibat gigitan anjing gila. Getah buah leunca juga dipercaya dapat digunakan sebagai obat untuk penyembuh kutil.
Selain itu, air rebusan daunnya diyakini dapat melancarkan buang air kecil, menyembuhkan sakit perut, batuk, menurunkan tekanan darah tinggi, serta bermanfaat untuk mengurangi jumlah sel darah putih dalam tubuh.
Menurut Penelitian yang dilakukan di Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian dilakukan terhadap buah leunca pada hewan uji. Pemberian ekstra buah leunca dengan dosis rendah yaitu 2 dan 4 gr setiap satuan berat badan hewan uji telah memperlihatkan adanya gangguan pada sperma. Lama percobaan hanya 10 hari, tetapi berat testis hewan uji turun sangat nyata dibanding hewan yang tidak diberi leunca.
Demikian pula dengan kemampuan gerak sperma, mengalami penurunan. Jumlah sperma yang abnormal setelah pemberian leunca meningkat. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa buah leunca dapat dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi yang dapat mengurangi kesuburan pada sperma.
Peneliltian terakhir yang dilakukan oleh Syamsudin dan Hanggoro pda tahun 2014 menunjukkan bahwa memang terdapat ektivitas imunostimulan atau efek meningkatkan sistem daya tahan tubuh dari ekstrak etanol buah takokak dan ekstrak kering buah leunca. Mungkin inilah yang menjadi alasan di balik mitos orang Sunda yang konon tubuhnya lebih sehat dan tidak mudah terkena penyakit akibat mengonsumsi lalapan terus menerus.
ConversionConversion EmoticonEmoticon