Kata cincau (Cycleabarbata) sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesone. spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini. Cincau paling banyak digunakan sebagai bahan komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur).
Hasil uji kesehatan coba mengenai kandungan nutrisi dari daun cincau, ternyata daun cincau menghasilkan beberapa nutrisi dalam setiap 100 g Cincau yaitu Energi: 122 kkal, Protein: 6 g, Lemak 1 g, Karbohidrat 26 g, Kalsium 100 mg, Fosfor 100 mg, Zat besi 3.3 mg, Vitamin A 10.750 SI, Vitamin B1 80 mh, Vitamin C 17 mg, Serat Makanan 6.23 g.
Dengan kandungan klorofil yang tinggi, menciptakan manfaat cincau hijau bahan alami yang merupakan antioksidan alami bagi tubuh untuk menangkal berbagai macam penyakit. Di dalam tubuh, klorofil dapat dengan mudah meresap ke aliran darah sebab punya struktur molekul yang menyerupai hemoglobin. Klorofil memberikan elektron-elektron bebas untuk menangkal radikal bebas.
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata daun cincau hijau mengandung senyawa dimetil kurin-1 dimetoidida. Zat ini bermanfaat untuk mengendurkan otot. Senyawa alami lain seperti isokandrodendrin dipercaya sebagai cara alami yang mampu mencegah sel tumor ganas. Cincau juga mengandung alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S,S-tetandrin yang berkhasiat mencegah kanker pada ginjal, antiradang, dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Daun cincau memiliki kandungan senyawa berupa bisbenzilsokuinolin dan klorofil yang bermanfaat untuk menstabilkan kadar gula dalam darah. Hal tersebut kemudian akan memperbaiki kinerja hormon insulin pankreas dalam mengatur kadar gula darah. Jadi untuk penderita penyakit seperti diabetes sangat baik mengkomsumsi ini. Selain sehat, cincau juga dapat meyembuhkan penyakit diabetes pada penderi diabetes.
Manfaat cincau hijau yang selanjutnya ialah sebagai antibiotik. Ini juga berkat klorofil yang dimilikinya. Ekor molekul klorofil punya sifat takut air (hidrofobik) sehingga membuatnya sering-sering mengangkat zat polutif dari dinding-dinding sel. Zat-zat tersebut bisa jadi adalah bakteri, parasit, virus, bahan pewarna makanan, serta obat-obatan.
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.
ConversionConversion EmoticonEmoticon